Sabtu, 25 Mei 2013

Partisipasi Komando Bela Negara (KOBRA) dalam rangka HUT INFANTRI (Kartika Juang)





BALIKPAPAN- Jajaran Komando Bela Negara (Kobra) menunjukkan eksistensi positif dalam kiprah perjuangannya. Kobra dimana pun, selalu menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), termasuk pemantapan langkah-langkah bela negara. Kegiatan-kegiatan positif selalu diikuti pasukan Kobra. Seperti Selasa (18/12) pagi, mengikuti gerak jalan Peleton Yudha Wastu Pramuka Jaya.

Kegiatan digelar di Samboja, mengambil start di Kantor Kelurahan Kuala Samboja. “Kami ikut serta dalam gerak jalan Peleton Yudha Wastu Pramuka Jaya. Ada satu peleton, 60 personel yang kami ikutkan,” tegas Sarim selaku komandan peleton kepada media ini, kemarin. Sarim mendampingi Ketua Korlakda Kukar H Abdul Samad Tampang menambahkan, sudah menjadi komitmen Kobra untuk terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, maupun yang berhubungan dengan upaya bela negara.

Kegiatan itu memeriahkan HUT Infantri (Kartika Juang). “Semangat perjuangan Jenderal Besar Diponegoro yang tanpa pamrih, terus kami usung. Kobra pun selalu menjaga itu, termasuk tidak terlibat dalam praktik politis,” beber Sarim. Apresiasi positif diberikan berbagai elemen masyarakat untuk kiprah Kobra, pun yang ada di wilayah Balikpapan. Kobra mengajak semua elemen masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan. “Jaga semangat persatuan, terus cita-cita perjuangan para pahlawan,” tegasnya.(sumber : Balikpapan Pos)
 

Aktifitas Komando Bela Negara (KOBRA) Kotamobagu, Sulawesi Utara



Aktifitas Komando Bela Negara (KOBRA) Sumatera Utara


Sabtu, 04 Mei 2013


Sabtu, 20 April 2013 , 08:11:00
DR. Giso Pranoto Ph.D: TNI Milik Rakyat
Jajaran Kobra Ajak Jaga Kondusivitas

BALIKPAPAN - Pernyataan tegas disampaikan Ketua Umum Komando Bela Negara (Kobra) Pusat, DR. Giso Pranoto Ph.D, dalam pertemuan dengan jajarannya, Jumat (19/4) sore, yang membahas manunggalnya TNI dan rakyat. Giso menyebut, TNI adalah milik rakyat, menjadi kebanggaan semua masyarakat Indonesia.

 “TNI adalah milik rakyat, kami dari Kobra pun bangga dengan TNI. Kita terlahir sebagai bangsa pejuang. Sebagaimana bagian dari rakyat, Kobra dengan semangat patriotisme dan kebanggaannya, akan selalu mendukung TNI,” beber Giso yang kemarin didampingi pengurus lainnya seperti M Arsyad, Sarim, A Muis, Sunan Rimba dan Mustahudin.

 Secara khusus Giso juga menyoal mengenai adanya pernyataan jika organisasi kemasyarakatan dilarang menggunakan atribut militer. “Kalau pelarangan penggunaan atribut militer, itu jelas kami dukung. Namun jika itu kekhasan dari organisasi masing-masing, ya tidak masalah. Seperti Kobra, atribut seperti pakaiannya bukan militer, menjadi kekhasan dari Kobra yang merupakan organisasi nasional,” urai Giso.

 “Termasuk penggunaan baret merah Kobra, perlu menjadi catatan. Sejatinya merupakan merah hati, tidak ada UU yang mengatur jika baret merah ini dari kesatuan tertentu. Penggunaannya merupakan kebanggaan dan rasa patriotisme, bangga dengan terlahir sebagai bangsa pejuang. Jadi dari Kobra, tetap menggunakan itu, yang menjadi identitas organisasi,” tegasnya dibenarkan para pengurus lainnya.

 Pengurus lainnya menambahkan, Kobra selalu aktif dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk bermitra baik seperti mengikuti kegiatan saat HUT Infanteri, pun menjalin kemitraan baik dengan Kopassus. “Penggunaan pakaian yang menunjukkan identitas di Kobra, juga tak sembarangan. Ada nomor induknya masing-masing,” jelas Giso kembali.

 Giso mengajak semua pihak untuk menjaga kondusivitas, terlebih menciptakan suasana kondusif di Kaltim. “Kobra mengusung komitmen kebhinekaan, tidak membedakan apapun suku, agama dan golongannya. Semangat empat pilar negara selalu dijaga penuh,” tandas Giso. (Sumber : Balikpapan Pos)